Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan (Statistics of Tangerang Selatan Municipality)Jl. Raya Serpong - Puspiptek No. 156 Kel. Kademangan Kec. Setu Kota Tangerang Selatan 15313

Prov. Banten Telp dan Faks (62-21) 75791502

Email : [email protected]

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat (Statistics of Jawa Barat)Jl. PHH. Mustofa No. 43 Bandung 40124

Jawa Barat - Indonesia

Mailbox: [email protected]; [email protected].

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 50 anggota DPRD terpilih periode 2024-2029  akan dilantik  pada Selasa (17/9/2024) hari ini.

Gladi resik untuk pelantikan sudah digelar di Gedung DPRD Medan jalan Kapten Maulana Lubis,  Senin (16/9/2024) kemarin.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Medan, Ali Sipahutar mengatakan, pelantikan pada anggota DPRD Kota Medan terpilih akan dilakukan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Medan.

“Undangannya sudah kita serahkan. Sesuai jadwal, kegiatan akan dimulai pukul 08.30 WIB,”jelasnya.

Berikut 50 Anggota DPRD Medan yang Ditetapkan KPU untuk dilantik besok :

- Robi (PDIP): 10.354 suara

-Rajuddin Sagala (PKS): 17.582 suara

-Dame Duma Sari Hutagalung (Gerindra): 7.611 suara

-Reza Pahlevi Lubis (Golkar): 11.012 suara

-Renville Pandapotan Napitupulu (PSI): 4.589 suara

-Antonius Devolis Tumanggor (NasDem): 5.974 suara

-Lily (PDIP): 7.239 suara

MEDAN, Waspada.co.id – DPRD Medan, Senin (4/11) kemarin, telah merampungkan komposisi personalia fraksi-fraksi. Dari 50 anggota DPRD Medan periode 2024-2029, ditetapkan 9 fraksi yang bakal bertugas selama lima tahun ke depan.

Adapun ke 9 fraksi tersebut yakni Fraksi PDIP, Fraksi PKS, Fraksi Gerindra, Fraksi Golkar, Fraksi PSI, Fraksi Nasdem, Fraksi Demokrat, Fraksi Amanat Indonesia (gabungan PAN dan Perindo), dan Fraksi Hanura-PKB (gabungan Partai Hanura dan PKB).

Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/11), berikut perolehan suara 50 anggota DPRD Medan periode 2024-2029 dan jumlah perolehan kursi partai peserta Pemilu 14 Pebruari 2024 lalu, yakni:

– Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) = 2 kursi. 1. Romauli Silalahi = 6.404 suara (Dapil II) 2. Lailatul Badri = 3.817 suara (Dapil III)

– Partai Gerindra = 6 kursi. 1. Dame Duma Sari Hutagalung = 7.611 (Dapil I) 2. Tia Ayu Anggraini = 6.329 suara (Dapil II) 3. Zulkarnaen = 12.880 suara (Dapil III) 4. Andreas Pandapotan Purba = 7.632 suara (Dapil III) 5. Fauzi = 5.414 suara (Dapil IV) 6. Salomo T Pardede = 5.359 suara (Dapil V)

– Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan = 9 kursi. 1. Roby Barus = 10.354 suara (Dapil I) 2. Lily = 7.239 suara (Dapil I) 3. Margaret MS = 13.403 suara, (Dapil II) 4. Wong Chun Sen = 12.408 suara (Dapil III) 5. Paul Mei Simanjuntak = 9.087 suara (Dapil III) 6. Agus Setiawan = 9.487 suara (Dapil IV) 7. David Roni G Sinaga = 7.281 suara (Dapil IV) 8. Jusup Ginting Suka = 8.395 suara (Dapil V) 9. Johannes Haratua Hutagalung = 7.596 suara (Dapil V)

– Partai Golkar = 6 kursi. 1. Reza Pahlevi Lubis = 11.012 suara (Dapil I) 2. Hadi Suhendra = 10.000 suara (Dapil II) 3. Modesta Marpaung = 9.058 suara (Dapil III) 4. Elbarino Shah = 13.649 suara (Dapil IV) 5. Dimas Sofani Lubis (11.163 suara (Dapil V) 6. Rommy Van Boy = 7.875 suara (Dapil V)

– NasDem = 5 kursi. 1. Antonius D Tumanggor = 5.974 suara (Dapil I) 2. Saiful Bahri = 10.084 suara, Dapil II) 3. Faisal Arbie = 5 260 suara (Dapil III) 4. Afif Abdilah = 13.082 suara (Dapil IV) 5. M Afri Rizki Lubis = 8.512 suara (Dapil V)

– PKS = 8 kursi. 1. Rajuddin Sagala = 17.582 suara (Dapil I) 2. Zulham Effendi = 5.244 suara (Dapil II) 3. Doli Indra Rangkuti = 5.786 suara (Dapil III) 4. Datuk Iskandar Muda = 3.725 suara (Dapil III) 5. Ade Taufiq = 9.905 suara (Dapil IV) 6. Sri Rezeki = 8.168 suara (Dapil IV) 7. Kasman M Lubis = 9.132 suara (Dapil V) 8. Syaiful Ramadhan = 5.114 suara (Dapil V)

– Hanura = 2 kursi. 1. Janses Simbolon = 10.155 suara (Dapil II) 2. Eko Afrianta Sitepu = 10.109 suara (Dapil V)

– PAN = 3 kursi. 1. HT Bahrumsyah = 12.604 suara (Dapil II) 2. Edwin Sugesti Nasution = 7.449 suara (Dapil III) 3. Edi Sahputra = 8.084 suara (Dapil IV)

– Demokrat = 4 kursi. 1. Muslim = 5.607 suara (Dapil II) 2. Ahmad Affandi Harahap = 3.946 suara (Dapil III) 3. Dodi Robert Simangunsong =3.583 suara (Dapil IV) 4. Iswanda Ramli = 5.496 suara (Dapil V)

– PSI = 4 kursi. 1. Renville P Napitupulu = 4.589 suara (Dapil I) 2. Reinhart Jeremy Aninditha = 3.862 suara (Dapil III) 4. Godfried Effendi Lubis = 3.864 suara (Dapil IV) 5. Henry Jhon Hutagalung = 1.813 suara (Dapil V)

– Perindo = 1 kursi. 1. Binsar Simarmata = 4.216 suara (Dapil V)

Dari semua partai tersebut, diketahui partai pemenang di Pemilu untuk Kota Medan periode 2024-2029 yakni:

1. PDI P = 9 kursi 2. PKS = 8 kursi 3 Gerindra = 6 Kursi 4. Golkar = 6 Kursi 5. Nasdem = 5 Kursi 6. PSI = 4 Kursi 7. Demokrat = 4 Kursi 8. PAN = 3 Kursi 9. PKB = 2 Kursi 10. Hanura = 2 Kursi 11. Perindo = 1 Kursi

Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri (Statistics of Wonogiri Regency)Jl. Pelem II No. 8 Wonogiri 57612 Telp (0273) 321055

E-Mail : [email protected]

Medan- Polrestabes Medan menetapkan seorang oknum anggota DPRD Sumut, berinsial KHS sebagai tersangka dugaan kasus penganiayaan terhadap dua anggota Polri di sebuah tempat hiburan ternama di Kota Medan.

Tepatnya, di gedung Capital Building di Jalan Putri Hijau, Kota Medan, Sumatera Utara. KHS merupakan anggota dari Fraksi PDI-Perjuangan.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, sebelum menetapkan status tersangka, pihaknya mengamankan 17 orang.

“Dari 17 orang yang diamankan, 8 orang kita tetapkan sebagai tersangka, salah satunya KHS, ” sebut Kombes Pol Riko Sunarko, kepada wartawan di Medan, Selasa (21/7/2020).

Riko menyebutkan, dari 8 orang tersangka yang ditetapkan, 1 diantaranya seorang wanita,” ujar Riko.

Dari belasan orang diamankan itu, terdapat sejumlah pemuda itu, hasil tes urinenya positif mengkonsumsi narkoba.

“Untuk saksi yang positive amphetamine diserahkan ke sat narkoba untuk proses,”tutur Riko.

Video penganiayaan tersebut dari rekaman CCTV dan menjadi viral di media sosial, yakni di Instagram.

Dalam video itu, pemukulan dua anggota Polri itu, di depan gedung hiburan malam di Jalan Putri Hijau, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Belum diketahui, persis penyebab perkelahian hingga terjadi penganiayaan tersebut. Namun, ‎berdasarkan informasi diperoleh dua anggota Polri yang menjadi korban penganiayaan yakni Bripka KG dan Bripka MA keduanya bertugas di Polda Sumut.

Pelaku penganiayaan berjumlah puluhan orang, yang salah satunya disebut-sebut anggota DPRD Sumut berinisial KS.

Peristiwa penganiayaan tersebut bermula saat Bripka KG mendatangi lokasi hiburan malam pada, Minggu sekira pukul 03.00 WIB. Karena undangan rekannya, Bripka M.

Setelah kedua korban bertemu, tiba-tiba belum diketahui apa penyebabnya terjadi keributan di lokasi antara kelompok KS dengan kelompok lain.

Tak lama keributan tersebut berimbas kepada kedua anggota Polri tersebut. Bripka M berusaha menghindar, namun korban diserang KS hingga ke halaman parkir gedung Capital tersebut.

Bripka KG mencoba melerai pelaku yang telah menganiaya rekannya. Namun pelaku dan kelompoknya langsung kedua korban. Tak berapa lama Bripka M berhasil melarikan diri dan mencari bantuan.

Beberapa menit kemudian sejumlah anggota Polri tiba di lokasi. Selanjutnya kedua oknum Polisi tersebut dibawa ke RS Materna guna perawatan dan kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Medan.

Badan Pusat Statistik Kabupaten SigiJalan Trans Palu Palolo

e-mail : [email protected]

Badan Pusat Statistik Provinsi MalukuJl. Wolter Monginsidi – Passo

Telp : (0911) 361320 Email : [email protected]

Laporan Wartawan Tribun Medan Alfiansyah

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua anggota DPRD Medan, David Roni Sinaga dan Habib Sinuraya diduga melakukan penganiayaan terhadap Khalik Fazduani di halaman tempat hiburan malam Higs5 Bar & Lounge di Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru, pada Sabtu (5/11/2022) silam.

Kedua belah pihak  telah sama-sama membuat laporan kepada polisi, dengan tudingan penganiayaan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir mengatakan saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Polrestabes Medan.

"Mau dilaksanakan gelar perkara, memberikan kepastian hukum kepada kedua belah pihak," kata Fathir kepada Tribun Medan, Selasa (20/12/2022).

Ia mengatakan, pihaknya akan kembali menggelar perkara kasus tersebut agar bisa menemukan titik terang dalam kejadian yang menyeret dua orang wakil rakyat tersebut.

Baca juga: Pasien Sakit Kaki Kiri Tapi Dokter Operasi Kaki Kanan, RS di Medan Dipolisikan Dugaan Malapraktik

"Kalau setiap proses itukan gelar dari lidik ke sidik, kemudian proses berjalan tinggal satu kali lagi gelar," sebutnya.

Fathir mengungkapkan, petugas masih tetap membuka Restorative Justice atau RJ kepada kedua belah pihak yang berseteru.

"Kalau kami penyidik ini bersikap pasif, kalau memang para pihak itu mau (RJ), ada etikat untuk perdamaian ya kita tetap membuka diri. Tetapi kalau tidak ada kita nggak akan masuk ke ranah itu," katanya.

Dua orang Anggota DPRD Kota Medan terlibat keributan dengan seorang warga di halaman tempat hiburan malam, Higs5 Bar & Lounge di Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru.

Kedua anggota DPRD Kota Medan itu yakni bernama, David Roni Sinaga Fraksi PDIP dan Habibi Sinuraya Fraksi Nasdem sementara, salah seorang warga tersebut bernama Khalik Fazduani.

Kini, kasus keributan yang terjadi pada, Sabtu (5/11/2022) subuh itu pun berakhir saling membuat laporan polisi.

Menurut Habib, peristiwa yang menyerat nama dirinya dan rekannya David sebagai wakil rakyat tersebut bermula ketika, mereka memenuhi undangan di tempat hiburan malam tersebut.

Bukan hanya berdua, keduanya pun membawa keluarga masing-masing untuk datang memenuhi undang dari adiknya Habib di sana.

"Kami datang ke sana dengan cuma-cuma bukan menghabiskan uang. Saya di undang oleh adik kandung saya ada acara di sana," kata Habibi kepada Tribun-medan, Jumat (2/12/2022).

"Kebetulan saya lagi sama bang David malam itu, saya ajaklah ke sana juga sama istri, kakak, dan adik bang David," tambahnya.

Baca juga: Polresta Solo Akan Proses Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Putri Raja Keraton Solo

Malam itu, awalnya Habib tiba duluan bersama calon istrinya sementara David menyusul belakang bersama dengan keluarganya, termasuk adiknya Risdo yang juga turut dilaporkan.

"Sampai di sana kita menghadiri live musik, kita mengikuti game yang ada di sana," sebutnya.

Lalu, ia menceritakan ketika selesai acara ia pun hendak meninggalkan lokasi dan menuju ke arah mobil.

Namun, saat berjalan keluar dari Higs5 Bar & Lounge Habib bersenggolan dengan seorang pria yang ketika itu memakai pakaian berwarna coklat.

"Saya keluar tiba-tiba bersenggolan sama orang yang tidak saya kenal. Terus dia mengeluarkan kata-kata kotor. Karena calon istri saya takut saya emosi, dia langsung menarik tangan saya ke mobil," ungkapnya.

Dijelaskannya, berselang beberapa menit David dan keluarganya pun menghampiri dirinya yang ketika itu sudah berada di dalam mobil bersama calon istrinya.

"Saya tanya sama Risdo ada nggak kawannya yang pakai baju coklat, dimaki dan dorongnya aku," tuturnya.

Mendengar hal tersebut, Risdo pun langsung emosi dan mencari keberadaan pria yang memakai pakaian berwarna coklat tadi.

"Risdo sempat teriak-teriak siapa yang mukul bang Habib," ujarnya.

Habib menuturkan, teriakan dari Risdo ternyata disambut oleh seorang pria yang belakangan diketahui bernama Khalik Fazduani.

"Si Khalik ngomong kau siapa kepada Risdo, di sampaikan sama Khalik bahwa dia keluarga Panggabean, terus kau mau apa kok bawa-bawa keluarga Panggabean kata si Risdo," ungkapnya.

Ia mengatakan, setelah itu antara Khalik dan Risdo pun terlibat perkelahian hingga akhirnya mengundang perhatian orang - orang yang berada di sana.

Baca juga: Kesaksian Ibu Korban Penganiayaan Anak di Lumajang, Ungkap Sifat Suaminya yang Tempramental

"Kami langsung turun dari mobil, mau merelai. Kawannya si Khalik ada tiga, empat orang ikut membantu merelai, ada juga yang bantu campur tangan," sebutnya.

Diceritakan Habib, saat itu keadaan sudah tidak karuan ia bersama dengan calon istrinya dan juga keluarga David ikut dianiaya.

"Saat itu saya mendapatkan pukulan dibagian dahi sama pipi sebelah kanan, bang David kena pukulan dibagian mata, terus saya melihat dengan jelas calon istri saya di dorong sampai dua kali terjatuh dan pingsan," bebernya.

Ia menambahkan, keadaan pun seketika berubah ketika calon istrinya itu jatuh pingsan di lokasi kejadian.

"Si Khalik di larikan sama kawan-kawannya. Kita larikan langsung ke Rumah Sakit Colombia, lebih kurang pukul empat itu," ucapnya.

"Langsung kita di rawat, minta tolong sama dokternya pada malam itu untuk mencatat luka-luka apabila visum dibutuhkan," sambungnya.

Kemudian, setelah dua hari lamanya dari peristiwa itu ia pun mendapatkan kabar bahwa insiden itu dilaporkan ke Polsek Medan Baru.

"Kita mencoba melakukan mediasi, mediasi yang kami lakukan ini bukan mediasi yang tanda kutip kami merasa bersalah," ucapnya.

Ia menuturkan, bahwa pasca kejadian pengacara korban sempat meminta uang perdamaian sebesar Rp 3 Miliar kepada mereka.

Hal itu disampaikan oleh pengacara Khalik kepada Kanit Reskrim Polsek Medan Baru dan disampaikan kepada pihaknya.

Habib juga mengatakan, dirinya juga sempat dihubungi oleh pengacara Khalik untuk menanyakan uang perdamaian tersebut.

Namun, pihaknya tidak mengabulkan permintaan tersebut. Hingga akhirnya peristiwa itu pun dibeberkan ke media.

"Sampai detik ini saya dan bang David belum pernah jumpa dengan namanya Khalik Fazduani. Kami belum pernah jumpa, telpon pun tidak pernah, pengacaranya terus yang komunikasi dengan saya," pungkasnya. (cr11/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Dugaan Duo Anggota DPRD Medan Pukuli Warga, Tak Ada Titik Terang, Polisi Saran Restorative Justice