Jumlah curah hujan pada Musim Hujan tahun 2023/2024 D.I Yogyakarta diprakirakan berkisar antara 1000 – 1500 mm yaitu Sleman bagian utara dan Gunungkidul bagian tengah dan selatan dan 2001 – 2500 mm yaitu Kulon Progo bagian utara.
RECO Luncurkan RECOllection, Target Daur Ulang 3.000 Ton Sampah Plastik...
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hujan mengguyur beberapa wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (15/10/2024) siang.
Di depan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Jl Sultan Alauddin, hujan terpantau cukup deras hingga menyebabkan genangan air di beberapa ruas jalan.
Tak hanya di wilayah selatan, hujan juga melanda bagian utara kota, seperti di Kecamatan Ujung Tanah dan kawasan kantor Gubernur Sulsel di Jl Urip Sumoharjo.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memastikan bahwa hujan ini bukan pertanda datangnya musim penghujan.
Menurut Staf Prakiraan Cuaca BMKG, Farid, hujan tersebut dipicu oleh dua fenomena cuaca yang sementara, dan prediksi cuaca ke depan menunjukkan kondisi kering kembali.
Baca juga: Makassar Diprediksi Hujan 2 Hari, Puncaknya Januari 2025
"Hujan yang terjadi hari ini di Makassar bukanlah pertanda musim hujan. Berdasarkan prediksi, kondisi akan kembali kering mulai besok hingga 23 Oktober," kata Farid saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan bahwa musim penghujan di Kota Makassar diperkirakan baru akan dimulai pada akhir Oktober 2024.
Sementara itu, Farid menjelaskan dua fenomena yang memicu terjadinya hujan pada siang ini.
Pertama, suhu muka laut yang tinggi di Selat Makassar yang memicu hujan.
“Kedua, adanya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), atau gelombang awan hujan dari arah barat," jelas Farid.
Meskipun hujan cukup deras, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak dan tetap mengikuti perkembangan informasi prakiraan cuaca. (*)
HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Forecaster Staklim Sulsel BMKG Wilayah IV Makassar, Vidyana Andika menyebut, puncak musim hujan di Makassar diperkirakan akan terjadi pada Januari 2025.
“Di bulan Januari 2025, sebanyak 20, 83 persen wilayah mengalami puncak musim hujan,”jelasnya, Minggu (1/10/2024).
Selain Makassar, ada juga Jeneponto, Maros, Pangkep, Takalar, sebagian besar Gowa, bagian selatan Barru dan Soppeng serta bagian barat Bone dan Bantaeng.
Baca Juga : Pjs Wali Kota Makassar Pimpin Rakor Sabtu Bersih, Antisipasi Banjir dan Jaga Kebersihan Lingkungan
Sebelum itu, pada Oktober 2024, sudah ada 4,17 persen wilayah Sulawesi Selatan yang mengalami puncak musim hujan salah satunya yakni bagian selatan Luwu.
“Pada November juga ada 4,17 persen yakni bagian selatan Enrekang, sebagian tengah Luwu dan bagian utara Sidrap,”
Bulan Desember ada 12,5 persen wilayah yang meliputi seluruh wilayah Parepare dan Selayar, bagian utara Barru, bagian selatan Pinrang, bagian barat Soppeng dan Sidrap.
Baca Juga : Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Bali hingga Lombok
“Pada Februari ada 4,17 persen wilayah yang meliputi sebagian kecil utara Luwu dan sebagian besar Luwu Utara,”
Sementara itu, April 2025 sebanyak 12,5 persen yaitu seluruh wilayah Luwu Timur, sebagian besar Toraja Utara dan Palopo, bagian utara dan barat Luwu Utara, sebagian kecil utara Luwu dan Tana Toraja.
Kemudian, pada Mei 2025 sebanyak 12,5 persen wilayah yang mencakup bagian timur Bone dan Bulukumba, bagian barat Pinrang dan Tana Toraja, serta bagian timur laut Sinjai.
Baca Juga : Prakiraan Cuaca Kota Makassar dan Sekitarnya Hari ini 15 April 2024: Diprediksi Hujan
“Pada Juni 2025 ada 29,17 persen wilayah yang mencakup sebagian besar Bantaeng, Sinjai, Soppeng, Tana Toraja, Wajo, bagian utara dan barat daya Bone, bagian barat Bulukumba dan Sidrap, bagian utara Enrekang, bagian tengah Luwu, bagian selatan Palopo dan Toraja serta bagian timur Gowa dan Pinrang,”
Meski telah memaparkan prediksi BMKG, Vidyana meminta seluruh masyarakat untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca untuk lebih memastikan kepastian.
“Tentu saja selalu menyiapkan diri baik petani atau bukan, dan baik itu musim kemarau atau hujan, harus selalu siaga, pastiin informasi yang diterima dari data yang valid,” pungkasnya.
Baca Juga : Update, BMKG Prediksi Hari Idulfitri Makassar akan Diwarnai Hujan Ringan
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
%PDF-1.7 %���� 42 0 obj << /ca 1 /BM /Normal >> endobj 46 0 obj << /Type /XObject /Subtype /Image /Width 760 /Height 760 /ColorSpace /DeviceGray /BitsPerComponent 8 /Filter [/FlateDecode /DCTDecode] /DecodeParms [null << /Quality 60 >>] /Length 2340 >> stream x��}P�ǃ� ��) J(VP4� � G�HB�$�n6DR�*(ǦbQ���ԕ�����&ل$�����(�)(sMHN���䄛��^;c����u�O/'��4�>;y��������dvfϫ[��0V1|���f�����V���g� \�EA1�QP䒸D�ݸx��%�+�+�tL�ž�X���-�b�.2�gLy1兗�Lƫ+�_2^>^�c��5e��ϴ�3@$��ی)^S�N����� �~ �3�g�� �Y9-];=|3v��c3�'����l�������='��p����e �$�J�R�"D�˲䫳����_H(7�n�Z�����]�U���%յu� �M��NO��&��֏Ϝ=w���O�^���8��ݼu{ph��_�������'O�=��?^���� c��k�S?���P��V�|f8��V� 諵j���T�3G�<�c�U�d��C��xWF�&*r��l�x^#��xhlx"B ��&"!���C��(�ꉂ6�����w�>Vu�B ��m6�t��H1�W�l��0���t`��4ć��Za�1�P�HPcQ�`n�����x����pn��@B�W����e�7�d2A=HD�iS�4V�ƌ�@��i���۩��)`���vZ��!�T\���������:O�M� �U\�2�z2��|�{K���[�u�����JB�T4���vAV?�$�v( �D ��'H/w`�����Bf���&�f��U:�ZZ�Z�v�da�x9^5�|ÜQU����7X#�у��& V��b>��`>n[���\{k�~�a����>�I��vs�$*����c�b�2K`s���K�#��g�r��xf7Tu`�P[���&�����u��A�� ^��7e%�7y�C�>�z�%^>�:"�+#5y�&s|��pla����\x:�㳣[ZW�b8��p��$���8&��*>ڗ�.��k�}��F?i�$:�;z���kQ a� X�=��Z)=j�i�V)o�.g�xD}���wA�5�g�0�^K�n���ZMd�Xʘ,�����[�G���B+�7��3[,I���Qie�kO��� ��k���3���0�_�>[)[��@� �,6����7+��1L�* [S~ϭ Z�W7���-ZS��iY.��k�s��#0ߤnK��Y6�u�m9����{��뚋�Aȩde� �����������Dkh�٭��=�Ce�I[�|4��8f�4F�Ԗ��`�&�8İ���l���"�*r�%)m0�d��)��߀E ����1��� XC���.7Wk� qCk?��\�̆O;"Q���P�p�>)����Gn����r�6�� ��Y��ډ(���+A!�� ��=c���] ���� @w:� ��g��}�� @�� x <
Bisnis.com, MAKASSAR — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan di Makassar dan sebagian wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) baru akan terjadi sekitar November hingga Desember 2023. Meskipun begitu, adanya fenomena El Nino akan membuat curah hujan tetap rendah.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah IV Makassar Hanafi Hamzah mengatakan jika situasi ini patut diwaspadai dan butuh tindakan lebih lanjut, terutama dalam manajemen air dan pelestarian lingkungan. Pasalnya, dalam 60 hari terakhir wilayah ini sudah tidak diguyur hujan yang dapat memicu penurunan kadar air tanah. Kondisi ini juga membuat risiko kekeringan di Makassar dan sebagian wilayah Sulsel semakin meningkat.
"Biasanya, meskipun musim kemarau, Makassar dan sekitarnya masih tetap turun hujan minimal selama lima hari dalam sebulan. Tetapi pada Agustus lalu, tidak ada hujan sama sekali," ungkap Hamzah, Kamis (7/9/2023).
Kondisi ini, ditambahkannya, disebabkan karena suhu permukaan air laut yang masih tinggi dengan fenomena yang terindikasi dari Nino 34 di wilayah Pasifik dan diproyeksikan akan berlanjut hingga Februari 2024.
BMKG juga melaporkan, di wilayah Makassar dan sekitarnya saat ini masih dalam puncak musim kemarau. Kondisi suhu udaranya berdasarkan pantauan beberapa hari terakhir mencapai 35 derajat celcius, dengan suhu tertinggi terjadi pada pukul 14.00 Wita hingga 16.00 Wita.
"El Nino saat ini menunjukkan kategori moderat dan kami memprediksi pada awal 2024 atau lepas Februari 2024 intensitasnya akan menurun," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel